Tabanan, Balienews.com, – Panitia Pengemong Pura Luhur Tanah Lot mengimbau masyarakat dan pemedek untuk memperhatikan jadwal pasang surut air laut selama pelaksanaan Pujawali yang berlangsung selama empat hari, mulai Rabu 7 Mei hingga Sabtu 10 Mei 2025. Hal ini penting untuk menjamin kelancaran dan keselamatan para pemedek dalam melaksanakan persembahyangan di pura yang terletak di tengah laut tersebut.
Prediksi Jadwal Pasang Surut Selama Pujawali
Ketua Panitia Pujawali, Komang Dedy Sanjaya, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun perkiraan waktu pasang surut berdasarkan data dan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. “Ini penting agar pemedek tidak memaksakan diri saat laut sedang pasang,” ujarnya.
Berikut rincian jadwal pasang surut selama Pujawali 2025:
-
Rabu, 7 Mei 2025:
-
Surut: 00.00–04.00 WITA dan 12.00–16.00 WITA
-
Pasang: 05.00–11.00 WITA dan 17.00–23.00 WITA
-
-
Kamis, 8 Mei 2025:
-
Surut: 00.00–06.00 WITA dan 13.00–18.00 WITA
-
Pasang: 07.00–12.00 WITA dan 21.00–02.00 WITA (dini hari)
-
-
Jumat, 9 Mei 2025:
-
Surut: 03.00–07.00 WITA dan 14.00–18.00 WITA
-
Pasang: 08.00–13.00 WITA dan 20.00–01.00 WITA (dini hari)
-
-
Sabtu, 10 Mei 2025:
-
Surut: 02.00–07.00 WITA dan 15.00–21.00 WITA
-
Pasang: 08.00–14.00 WITA dan 22.00–01.00 WITA (dini hari)
-
Komang Dedy menekankan bahwa data tersebut bersifat perkiraan dan dapat berubah tergantung kondisi alam. “Jika air pasang tinggi dan tidak memungkinkan menuju pura utama, kami akan mengarahkan pemedek untuk melakukan persembahyangan di Penataran Madya Tanah Lot,” jelasnya.
Pengamanan Terpadu dan Koordinasi dengan Aparat
Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pemedek, panitia telah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan pecalang desa adat setempat. Sejumlah personel dari Polri, TNI, serta instansi terkait akan diterjunkan untuk membantu pengaturan arus pemedek dan wisatawan, serta mengatur lalu lintas di sekitar kawasan.
“Kami sudah menyiapkan sistem pengamanan terpadu bersama aparat dan pecalang. Petugas akan ditempatkan di titik-titik rawan seperti jalur menuju pura dan area parkir,” imbuh Komang Dedy.
Pujawali Tetap Terbuka untuk Wisatawan
Meskipun Pujawali merupakan acara keagamaan, Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot tetap dibuka untuk umum selama perayaan berlangsung. Namun, pengelola akan melakukan penyesuaian pengaturan untuk menghormati kegiatan keagamaan.
“Seperti tradisi sebelumnya, Pujawali di Tanah Lot selalu menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Banyak yang datang untuk menyaksikan prosesi keagamaan dengan latar pura di tengah laut,” kata Komang Dedy.
Upacara Penutup (Mesineb) pada 10 Mei 2025
Rangkaian Pujawali akan ditutup dengan Upacara Mesineb pada Sabtu, 10 Mei 2025. Panitia mengimbau semua pihak untuk bekerja sama menjaga ketertiban dan kelancaran acara.
Ajakan untuk Pemedek dan Wisatawan
Bagi para pemedek dan wisatawan yang akan berkunjung selama Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot, panitia mengimbau untuk selalu mematuhi arahan petugas dan memantau kondisi pasang surut air laut sebelum menuju pura. Hal ini penting demi keselamatan dan kenyamanan selama melakukan persembahyangan.
Disarankan untuk memanfaatkan waktu surut guna melakukan persembahyangan di pura utama, karena kondisi air laut lebih aman untuk diseberangi. Selain itu, hindari membawa barang-barang yang tidak diperlukan dan gunakan pakaian yang nyaman agar aktivitas persembahyangan dapat berjalan dengan lancar.
Dengan memperhatikan imbauan ini, diharapkan Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot dapat berlangsung lancar dan aman bagi semua pihak. (BEM)
